News POLHUKAM Seputar Bali

Simakrama AMERTA, Wandhira : Jangan Sampai Salah Pilih Jalur, Merdekakan Diri untuk Memilih Pemimpin

Denpasar, Lintasbali.com : Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara (AMERTA) kembali melaksanakan Simakrama. Kali ini Paslon AMERTA menemui relawan dan pendukungnya di Desa Pemogan, Jl. Bedugul Putih Gang Baler Griya No. 10 Pemogan Denpasar Selatan, (22/11).

Paslon AMERTA diterima langsung oleh Ketua Desa Partai Golkar Desa Pemogan Nyoman Widiawan. Hadir pula I Wayan Mariyana Wandhira (Ketua Tim Pemenangan Paslon AMERTA), IB. Mayun Komala Putra beserta tim sukses lainnya.

I Wayan Mariyana Wandhira, Ketua Tim Pemenangan Paslon AMERTA mengatakan, pertemuan kali ini merupakan bentuk Simakrama dan pemantapan saksi dalam proses Pilwali Denpasar 9 Desember mendatang untuk merebut sekitar 20 ribu suara di Desa Pemogan. Jumlah tenaga saksi dari Paslon AMERTA sebanyak 53 orang untuk memantau 53 TPS di Desa Pemogan.

Wandhira juga menyampaikan, Paslon AMERTA menjadi Walikota Denpasar bukan untuk menjadi pelayan masyarakat, melainkan menjadi pemimpin untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Jika dipercaya oleh masyarakat, AMERTA melalui program unggulannya akan memberikan subsidi bagi siswa yang bersekolah di Sekolah Swasta dengan proposional. “Program AMERTA Pro rakyat dan program yang menyentuh langsung masyarakat. AMERTA hadir bukan untuk kaum-kaum dekatnya namun untuk masyarakat”, kata Wandhira.

Wandhira juga mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk datang ke TPS pada 9 Desember mendatang untuk menggunakan hak pilih. Pilih sesuai hati nurani. “Jangan sampai salah pilih jalur, merdekakan diri untuk memilih pemimpin”, lanjut Wandhira.

Dihadapan pendukungnya, Ambara Putra memaparkan program kerjanya antara lain memberikan santunan kelahiran Rp 1 juta, santunan kematian Rp 10 juta, insentif kepada pengurus/prajuru Banjar Rp 30 juta per tahun, dana kreatifitas Sekaa Teruna Rp 25 juta per tahun, dana bantuan program PKK Rp 5 juta per tahun, bantuan kepada Dadia Rp 5 juta per tahun dan pendidikan serta kesehatan gratis untuk pekerja non formal (pemuka agama, buruh, nelayan, pedagang, petani). (AR)

Post ADS 1