DENPASAR, lintasbali.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Wayan Sumarajaya, bertemu dengan para pelaku industri pariwisata yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali dan 21 asosiasi pariwisata lainnya, guna membahas arah kebijakan pembangunan sektor pariwisata ke depan.
Pertemuan berlangsung di Kantor Bali Tourism Board (BTB), Denpasar pada Rabu, 14 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, Sumarajaya yang baru menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Bali menegaskan pentingnya masukan dari pelaku usaha untuk menyusun kebijakan yang tepat dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa Bali telah menjadi rujukan global dalam hal pengelolaan pariwisata yang berbasis budaya dan lingkungan.
“Masukan dari pelaku industri sangat penting untuk memastikan arah kebijakan sejalan dengan perkembangan dan tantangan sektor pariwisata global,” ujarnya.
Ketua GIPI Bali sekaligus Ketua BTB, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dalam forum tersebut menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan pariwisata pada 2025. Namun, ia juga menyoroti tantangan yang perlu diantisipasi, antara lain fluktuasi ekonomi global yang dapat memengaruhi daya beli wisatawan internasional.
Bali menargetkan kedatangan 6,5 juta wisatawan mancanegara pada 2025. Fokus utama diarahkan pada peningkatan kualitas wisatawan, yakni mereka yang menghargai budaya lokal, berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Adnyana juga menekankan pentingnya strategi seperti diversifikasi destinasi, promosi berbasis pengalaman autentik komunitas lokal, serta penguatan infrastruktur yang mendukung pariwisata berkelanjutan. Pemerintah, lanjutnya, diharapkan terus mempererat kerja sama dengan sektor swasta serta komunitas internasional untuk meningkatkan kualitas layanan dan aksesibilitas wisatawan.
Tren global yang mengarah pada keberlanjutan dan pengalaman yang dipersonalisasi memberikan peluang besar bagi Bali untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia.
“Menghadirkan pengalaman berkesan dan bertanggung jawab bagi wisatawan adalah fondasi penting agar pariwisata Bali tidak hanya pulih, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan,” kata Adnyana.
Data GIPI Bali menunjukkan bahwa pada 2024 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 6.373.617 orang, melebihi angka sebelum pandemi pada 2019 yang tercatat sebanyak 6.275.210 kunjungan. Sementara itu, kunjungan wisatawan domestik tercatat 9.609.841 orang, menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 9.877.911, serta 10.545.039 pada 2019.
Sinergi yang konsisten antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan menjadi kunci dalam mempertahankan daya saing pariwisata Bali, sekaligus memastikan manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal. (Ari)