DENPASAR, lintasbali.com — Perubahan iklim yang makin nyata telah membawa dampak serius terhadap cuaca di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali. Dalam beberapa hari terakhir, fenomena cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat, mulai dirasakan.
Merespons hal tersebut, PT PLN (Persero) UP3 Bali Selatan menjalin sinergi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Bali melalui pertemuan audiensi yang berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025 di Kantor BASARNAS, Jimbaran.
Pertemuan ini bukan sekadar forum komunikasi biasa, melainkan bagian dari komitmen PLN untuk membangun sistem kesiapsiagaan terpadu lintas sektor dalam menghadapi risiko-risiko darurat akibat cuaca ekstrem.
Sebagai penyedia layanan kelistrikan nasional yang operasionalnya sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, PLN melihat pentingnya menjalin koordinasi erat dengan BASARNAS yang memiliki peran vital dalam pencarian, penyelamatan, dan evakuasi saat terjadi bencana.
Manager PLN UP3 Bali Selatan, I Putu Kariana, menegaskan bahwa keberlangsungan sistem kelistrikan yang andal memerlukan dukungan banyak pihak, terutama dalam konteks penanganan kondisi darurat.
“Kami menyadari bahwa dalam situasi bencana, tidak ada satu instansi pun yang bisa bergerak sendiri. PLN sangat bergantung pada kecepatan respons, keselamatan petugas di lapangan, serta kelancaran akses ke lokasi terdampak. Untuk itu, sinergi dengan BASARNAS sebagai lembaga yang memiliki mandat dalam pencarian dan pertolongan menjadi sangat strategis,” jelas Kariana.
PLN, lanjutnya, terus memperkuat sistem mitigasi melalui identifikasi wilayah rawan, peningkatan keandalan jaringan, serta penyediaan tim siaga dan peralatan darurat. Namun demikian, lanjut Kariana, tantangan di lapangan seringkali tidak terduga misalnya pohon tumbang yang menghambat akses ke lokasi jaringan, atau kondisi geografis yang sulit dijangkau, yang dalam beberapa kasus membutuhkan dukungan tim penyelamat profesional.
Dalam audiensi tersebut, BASARNAS Bali menyambut baik inisiatif PLN untuk membangun komunikasi dan kerja sama yang lebih intensif. Kepala Kantor BASARNAS Bali, I Nyoman Sidakarya, menyampaikan apresiasi atas kepedulian PLN dalam menghadapi risiko bencana dengan pendekatan kolaboratif.
“BASARNAS bertugas memberikan layanan pencarian dan pertolongan pada situasi darurat, baik di laut, darat maupun udara. Namun, dalam pelaksanaannya, sinergi dengan instansi lain seperti PLN sangat penting, terutama saat bencana berdampak pada infrastruktur publik. Ketika jaringan listrik terganggu di wilayah terdampak, kami sering kali beroperasi di lokasi yang sama. Maka koordinasi awal seperti ini sangat kami butuhkan agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan efektif dan saling mendukung,” terang Sidakarya.
Ia menambahkan, upaya PLN untuk menjalin kerja sama ini sangat tepat waktu, mengingat tren cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, serta meningkatnya potensi bencana akibat faktor lingkungan dan perubahan iklim global.
Lebih jauh, kedua pihak sepakat untuk membentuk jalur koordinasi cepat antara PLN dan BASARNAS, termasuk melalui line komunikasi khusus saat terjadi kondisi darurat. Tidak hanya itu, juga dibahas peluang kerja sama pelatihan tanggap darurat terpadu, simulasi penanganan insiden kelistrikan di wilayah bencana, serta peningkatan kapasitas personel melalui program edukasi bersama.
Langkah ini mencerminkan transformasi PLN tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai institusi yang aktif dalam membangun resiliensi sistem kelistrikan nasional di tengah kondisi lingkungan yang semakin menantang. PLN juga berkomitmen untuk menjamin keselamatan masyarakat dan petugasnya saat melakukan penanganan gangguan listrik di lokasi rawan bencana.
Audiensi ini menjadi titik awal dari kerja sama yang lebih erat antara dua instansi penting dalam sistem tanggap bencana nasional. PLN UP3 Bali Selatan dan BASARNAS Bali sepakat untuk terus menjalin komunikasi aktif demi memastikan keamanan masyarakat dan keberlangsungan layanan publik di tengah tantangan cuaca ekstrem. (Rls)