News Pariwisata & Budaya Pendidikan Seputar Bali

Sinergitas HILLSI dan Disnaker, Siapkan SDM Kompeten, Adaptif dan Inovatif di Buleleng

BULELENG, lintasbali.com – Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Kabupaten Buleleng menggelar workshop dengan tema “Kesiapan SDM Pariwisata Kabupaten Buleleng Menyongsong Paradigma Baru Pariwisata” Sabtu (26/6/2021) bertempat di Lovina Beach Club & Resort, Buleleng. Acara dibuka secara resmi oleh Kadisnaker Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Koriawan dan diikuti sekitar 20 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS).

Ngurah Wedana selaku Ketua HILLSI Buleleng dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat posisi LPK sebagai pencetak SDM yang unggul dan kompeten di tengah tantangan pandemi COVID-19 ini.

“Kami bertekad untuk meningkatkan konsistensi dukungan kepada pemerintah dalam mencetak SDM yang siap kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran di masyarakat. Walau demikian kami harus jujur mengakui dan mengharap perhatian pemerintah bahwa sampai saat ini kami belum pernah mendapat bantuan sebagai dampak dari pandemi ini. Semoga dari diskusi dalam workshop ini kita dapat menghasilkan suatu rencana aksi yang positif agar ada suatu program suplemen yang mampu menstimulasi kegairahan dan kepercayaan masyarakat Buleleng untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya di LPK sehingga siap kerja dengan adaptasi era baru kepariwisataan ini,” kata Ngurah Wedana yang juga Direktur Monarch Bali Cabang Singaraja.

Sementara Kadisnaker Ni Made Dwi Priyanti Koriawan berpesan agar pemilik dan pengelola LPKS di wilayah Buleleng khususnya member HILLSI agar senantiasa mengedepankan aspek CHSE dan protokol kesehatan 6M dalam menjalankan pelatihan bagi peserta di kampus masing-masing termasuk menyisipkan pengetahuan tambahan tentang tata kelola layanan di industri pariwisata di era new normal serta agar lebih tertib administrasi dalam mengelola LPKS.

“Selain unggul dan kompeten, SDM yang dicetak di LPKS agar menguasai pemahaman CHSE dengan baik sebagai bagian strategi untuk beradaptasi yang lebih inovatif. Silakan berkreasi sesuai keunggulan masing-masing, namun jangan sampai tidak tertib administrasi seperti laporan jumlah pelatihan (mahasiswa-red), syllabus, penempatan kerja lulusan dan yang paling penting juga adalah perijinan dan akreditasinya. Kami tidak segan-segan akan menindak tegas LPKS yang bermasalah atau melanggar peraturan dan administrasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Terima kasih untuk HILLSI telah mengadakan kegiatan ini, semoga semakin maju dan solid,” kata Kadis yang akrab disapa Bu Dwi sekaligus selaku Pembina DPC HILLSI Buleleng tersebut.

BACA JUGA:  Bantu UMKM di Bali, Bank Indonesia Gelar Pasar Gotong Royong Sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian

MC sekaligus Moderator workshop, Komang Rusma Ari Shanti (Sekretaris HILLSI Buleleng dan Direktris Indonesia Tourism School / ITS Singaraja) memberikan pendahuluan sebelum pemaparan materi yang disampaikan narasumber I Ketut Swabawa, CHA bahwa pandemi yang telah berlangsung selama 17 bulan ini membutuhkan suatu strategi tata kelola LPK yang lebih inovatif sehingga output pelatihan dapat berdaya saing tinggi.

“Kita berharap dari paparan narasumber Bapak Swabawa yang telah 2 kali hadir di kegiatan HILLSI Buleleng dapat menginspirasi kita para pemilik dan pengelola LPKS lebih adaptif terhadap perkembangan industri saat ini dan menemukan peluang bagi lulusan nantinya,” kata Komang Risma Ari Shanti.

Paparan narsum meliputi gambaran industri, perubahan perilaku konsumen, prediksi dan peluang ketenagakerjaan, pengetahuan tambahan yang dibutuhkan SDM pariwisata, konsep GUESTEUROLOGY-C.R.E.A.T.I.V.I.T.Y – S.M.A.R.T sebagai respon menerapkan CHSE untuk pemenuhan kebutuhan tambahan para turis di paradigma baru pariwisata, multiskilling dan multitasking sebagai keunggulan calon pekerja baru.

“Program pelatihan di LPK harus dikuatkan dengan pengayaan budaya dan kemandirian, karena mahasiswa ketika melakukan OJT saat ini sangat berbeda dengan masa sebelum pandemi. Dari sebelumnya hanya sebagai runner atau helper, kini langsung sebagai frontliner. Aspek mutualismenya harus saling disadari dan dihormati, LPK butuh lokasi training dan perusahaan butuh tenaga kerja reliefer di masa pandemi ini. Selain aktualisasi target dalam super link and match, kondisi demikian bisa dijadikan momentum oleh mahasiswa untuk menarik perhatian manajemen di lokasi OJT agar dapat diterima bekerja sebagai tenaga pemula ketika telah lulus nanti,” kata Swabawa, Hotel Consultant dan Hospitality Trainer mantan GM hotel di era 2015 lalu ini.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan penghargaan, sesi photo bersama dan ramah tamah dalam makan siang di Sea Sky Restaurant of Lovina Beach Club & Resort dengan infinity pool dan ocean view yang luar biasa. Selamat dan Sukses untuk HILLSI Buleleng! (SW)

Post ADS 1