News

Sing Main-Main! Upacara Wastu Segera Digelar di Tanah Sengketa Ungasan

MANGUPURA, lintasbali.com – Kisruh sengketa lahan seluas 5,6 hektar di Ungasan milik ahli waris Made Suka dan Keluarga terus berlanjut. Setelah sebelumnya diberitakan pihak keluarga akan menggelar ritual sakral di lahan sengketa tersebut, namun belum diketahui kapan pelaksanaannya.

Kabar terbaru kembali mencuat, terkait rencana upacara tersebut, yang menurut keluarga ahli waris rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2022 mendatang.

Pihak keluarga ahli waris Made Suka melalui anaknya, Kadek Hendiana Putra pada Rabu (2/3/2022) saat dikonfirmasi langsung membenarkan adanya rencana tersebut.

Menurutnya, Upacara Wastu (kutukan) dan Guru Piduka akan dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2022 tersebut merupakan hari baik di Bali yang sesuai untuk menggelar kegiatan upacara tersebut.

Hal ini dilakukan pihaknya, merupakan bagian dari perjuangan untuk mendapatkan keadilan terkait sengketa yang terjadi.

“Ya benar bli, kami akan gelar Upakara Wastu di lahan sengketa tersebut setelah Nyepi. Yang paling penting adalah, siapapun pihak-pihak yang bermain dalam hal ini untuk memenuhi kepentingan pribadinya dan merugikan kami sebagai ahli waris, akan mendapatakn wastunya (kutukannya), mendapatkan karmanya,” Tegas pria yang akrab disapa Jero Kadek tersebut.

Selain itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa upacara tersebut dilakukan lantaran didorong keluarganya terus dibohongi dan untuk mendapat keadilan sangat jauh sebagai rakyat kecil.

Sebagai cucu dari Nyoman Rimpen dan anak dari Made Suka, Kadek menyebutkan, keluarganya berkali-kali merasa ditipu oleh pihak-pihak yang berusaha merampas tanahnya. Dan pihaknya menyampaikan, dimana negara seharusnya mengayomi malah menzolimi.

“Saya berharap, dengan diadakannya ritual upacara nanti bisa mendapatkan restu dari Tuhan dan Leluhur kami, dan orang-orang yang mempunyai kepentingan buruk terhadap kami bisa mendapatkan karma nya secara cepat. Karena, bahwasanya kebenaran itu bisa saja disembunyikan tetapi kebenaran itu tidak bisa dihilangkan. Hukum Karma itu tidak pernah salah sasaran!,” tutupnya. (Tim)

Post ADS 1