Pendidikan

SMP PGRI 3 Denpasar Wakili Bali di Jambore Sekolah Ekologis 2025 di Solo

SOLO, lintasbali.com – SMP PGRI 3 Denpasar menjadi salah satu sekolah dari Provinsi Bali yang berkesempatan mengikuti Jambore Sekolah Ekologis 2025 yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 22 Oktober 2025. Kegiatan nasional ini diselenggarakan oleh Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bersama lembaga lingkungan seperti Gita Pertiwi, PPLH Bali, Nol Sampah, dan Ecoton sebagai ajang kolaborasi dan pembelajaran bagi sekolah-sekolah peduli lingkungan di seluruh Indonesia.

Jambore Sekolah Ekologis 2025 diikuti sekitar 20 sekolah perwakilan dari tiga provinsi yakni Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah serta ratusan peserta lain yang bergabung secara hybrid. Rangkaian kegiatan mencakup seminar nasional, pameran karya siswa, lokakarya tematik, serta youth action session yang mendorong peran aktif pelajar dalam menjaga bumi.

Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Ni Made Chandra Widayanti, S. Pd., M. Li., menyampaikan kebanggaannya atas keterlibatan sekolahnya dalam kegiatan bergengsi ini dengan mengirimkan Muhammad Fadil Alzaky dan Ni Kadek Anggun Satya Dewi sebagai duta lingkungan dengan didampingi Ni Luh Sugiranjani sebagai pembina.

“Partisipasi kami dalam Jambore Sekolah Ekologis menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen SMP PGRI 3 Denpasar sebagai sekolah yang ramah lingkungan. Kami ingin para siswa tidak hanya belajar tentang lingkungan di kelas, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Chandra.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, siswa mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari sekolah-sekolah lain di Indonesia yang telah menerapkan berbagai inovasi ekologis.

“Anak-anak belajar bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti memilah sampah, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Mereka juga diajak memahami pentingnya pangan sehat dan konservasi air,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Gelar FGD, Diamond International Tetap Jaga Komitmen Dengan Jalur Kualitas

Bagi SMP PGRI 3 Denpasar, keikutsertaan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat budaya ekologis di lingkungan sekolah. Sekolah yang sejak lama aktif dalam program pengelolaan sampah dan penghijauan ini bertekad untuk terus berinovasi menuju sekolah hijau yang berkelanjutan.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Melalui kegiatan seperti ini, semangat cinta lingkungan di kalangan siswa dan guru semakin tumbuh kuat,” tutup Chandra Widayanti.

Dalam Jambore Sekolah Ekologis 2025 ini, AZWI juga meluncurkan Modul Sekolah Ekologis, panduan praktis bagi sekolah di seluruh Indonesia untuk menerapkan pendidikan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Modul ini memuat berbagai praktik baik dari sekolah-sekolah dampingan AZWI yang dapat diadaptasi sesuai kondisi lokal.

Dikutip dari Tempo.co, Direktur PPLH Bali sekaligus Steering Committee AZWI, Catur Yuda Hariyani, menegaskan bahwa gerakan sekolah ekologis merupakan hasil pendampingan panjang berbagai lembaga lingkungan di Indonesia. “Kami ingin sekolah menjadi tempat anak-anak memahami hubungan antara gaya hidup dan kelestarian bumi,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Mariam, menilai jambore ini sejalan dengan program pemerintah dalam membangun generasi muda yang peduli lingkungan.

“Kegiatan seperti Jambore Sekolah Ekologis mendukung semangat program Sekolah Adiwiyata. Ini penting agar siswa tidak hanya tahu teori, tapi juga menerapkan kebiasaan hijau di sekolahnya,” pungkasnya. (LB)

Post ADS 1