Seputar Bali

SMSI Bali Gelar Rakernis dan Diskusi ‘Peran Media Online Dalam Pemilu Antara Kecepatan dan Ketepatan’

DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka menyusun dan merancang program kerja selama satu tahun kedepan usai dikukuhkan, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) yang dirangkaikan dengan diskusi ringan bertajuk ‘Peran Media Online Dalam Pemilu Antara Kecepatan dan Ketepatan’ bertempat di Zodiac Coffee and Eatery Denpasar pada Sabtu, 27 Januari 2024.

Emanuel Dewata Oja (Edo), Ketua SMSI Provinsi Bali dalam sambutannya menyampaikan SMSI merupakan salah satu organisasi terbesar yang didalamnya beranggotakan wartawan dan jurnalis sekitar 2700 media cetak, media elektronik dan media online di seluruh Indonesia.

“Sebagai salah satu asosiasi media yang diakui Dewan Pers, SMSI Bali memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menyajikan informasi yang akurat dan obyektif, tetapi juga untuk menjaga integritas profesi jurnalistik. Etika, kebenaran, dan rasa tanggung jawab harus tetap menjadi pedoman dalam setiap langkah anggota SMSI Bali,” kata Edo.

Dalam Rakernis tersebut dibahas beberapa rencana kegiatan yang disusun dan dirancang oleh Wakil Ketua Bidang dilanjutkan dengan penyerahan Surat Keterangan (SK) Mandat untuk kepengurusan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Jembrana.

Rakernis juga dirangkaikan dengan diskusi dengan topik ‘Peran Media Online Dalam Pemilu Antara Kecepatan dan Ketepatan’. Edo mengatakan tantangan yang dihadapi media mainstream saat ini yaitu media sosial yang tidak terverifikasi. Menurut Edo, disinilah peran SMSI sebagai ‘Cleaning House’ pembersihan informasi dengan fungsi pers meliputi Edukasi, Hiburan dan Kritik Sosial.

“Pembersihan itu dicocokkan dengan fungsi pers untuk sebuah ketepatan berita. Tepat dalam menginformasikan dan tepat data yang disampaikan tidak boleh salah. Tidak ada Informasi yang telanjang disampaikan apalagi informasi tanpa konfirmasi,” papar Edo.

BACA JUGA:  Gelar Orientasi Keorganisasian Keanggotaan, PWI Bali Tekankan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Edo menambahkan sebagai pribadi seorang wartawan bebas memiliki perspektif, tapi ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang wartawan, ia harus independen.

“Tugas-tugas jurnalistik tidak boleh dicemari dengan apapun ataupun kepentingan tertentu terlebih di tahun politik saat ini jelang pilpres,” papar Edo.

Mengenai tingkat partisipasi masyarakat tiap perhelatan Pemilu, Edo mengatakan sudah bagus dan meningkat.

“Kami mendorong masyarakat dalam berpartisipasi dalam pemilu. Bukan sekedar Anies, Prabowo ataupun Ganjar semata, melainkan tentang bangsa Indonesia ini mau dibawa kemana. Pemilu itu bukan sesuatu hal yang najis, tapi itulah peran politik pers dalam mendorong edukasi politik dengan ikut memikirkan negara ini,” pungkasnya. (Red/AR)

Post ADS 1