DENPASAR, lintasbali.com – Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. meluncurkan gerakan mobil masker ke seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali, Kamis (18/8/2021) bertempat di halaman Kantor Gubernur Bali.
Sebanyak 14 unit Mobil Masker akan membagikan 500.000 di pusat-pusat aktivitas masyarakat di seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Setiap wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bali akan mendapatkan bantuan sebanyak 50.000 masker.
Program mobil masker di Provinsi Bali ini merupakan gerakan lanjutan BNPB dalam penguatan protokol kesehatan (prokes) yang sebelumnya telah dilakukan di wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan Relawan di Gerakan Pramuka, dihimpun dalam Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Denpasar dengan ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam Gerakan Mobil Masker se-Bali yang tergabung dalam Relawan Tracer C-19 Kwarcab Denpasar.
Relawan Tracer C-19 Kwarcab Denpasar secara serentak bergerak di empat Kecamatan se-Denpasar, Minggu (29/8/2021) untuk membagikan masker di Pasar Tradisional, antara lain :
Kecamatan Denpasar Timur di Pasar Ketapian Sumerta, Kecamatan Denpasar Selatan di Pasar Intaran Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Barat di Pasar Pemedilan Pemecutan dan Kecamatan Denpasar Utara di Pasar Agung Peninjoan yang dipimpin langsung oleh Kasatgas Pramuka Peduli Kwarcab Denpasar, Putu Bagus Ambara.
“Hari ini kami bergerak di 4 Kecamatan se-Denpasar membagikan maker di pasar tradisional. Kami juga mengedukasi masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan,” kata Bagus Ambara.
Agus Ambara juga menyampaikan, keterlibatan Pembina Pramuka se-Kota Denpasar menjadi Relawan Tracer C-19 Kwarcab Denpasar merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
“Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan Pembina Pramuka di Denpasar menjadi Relawan Tracer C-19 Kwarcab Denpasar. Ini sebuah kewajiban dan tanggungjawab mengedukasi masyarakat di tengah pandemi,” imbuhnya.
Pembagian masker melalui Gerakan Mobil Masker se-Bali secara langsung dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui aplikasi inaRisk.
InaRISK pertama kali diluncurkan pada 10 November 2016 oleh Kepala BNPB. InaRisk adalah portal hasil kajian risiko yang menggunakan arcgis server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, populasi terdampak, potensi kerugian fisik (Rp.), potensi kerugian ekonomi (Rp.) dan potensi kerusakan lingkungan (ha) dan terintegrasi dengan realisasi pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai tool monitoring penurunan indeks risiko bencana. (AR)
