DENPASAR, lintasbali.com – PT PLN (Persero) berkomitmen menghadirkan listrik tanpa kedip selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November mendatang. Namun, keamanan dan keandalan pasokan listrik turut dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sulit dikendalikan salah satunya adalah layang-layang.
Hal tersebut disampaikan I Wayan Udayana, General Manager PT PLN UID Bali saat menghadiri rapat koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait keamanan dan keandalan sistem kelistrikan di Bali pada Jumat, 14 Oktober 2022 bertempat di Ruang Rapat Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur.
Rapat koordinasi dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang menekankan agar tidak boleh ada gangguan pasokan listrik untuk acara KTT G20.
“Kita mempertaruhkan negara Republik Indonesia di hadapan negara – negara KTT G20, sehingga mohon perhatiannya agar selama satu bulan ini dihindari dulu bermain layang – layang, dan ini sampaikan kepada masyarakat melalui Camat, Babinkamtibmas, Babinsa, Majelis Desa Adat, juga komunitas pecinta layangan,” kata Dewa Indra.
Berangkat dari komitmen bersama untuk menyukseskan, mengamankan, dan membuat pelaksanaan KTT G20 lebih nyaman, pihaknya mendorong seluruh pihak untuk bersama – sama mengendalikan layang – layang sehingga tidak menimbulkan gangguan sekecil apapun.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama, gunakan seluruh sumber daya yang ada termasuk website, media sosial yang dimiliki untuk menyebarkan informasi ini,” paparnya.
General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana mengatakan bahwa gangguan listrik akibat layang – layang selama tahun 2022 sudah mengalami penurunan, namun ia berharap adanya kerja sama seluruh pihak untuk dapat bersama – sama mewujudkan listrik andal tanpa kedip selama KTT G20.
“Jaringan listrik di subsistem Bali ini didukung oleh SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 kV yang menyalurkan listrik hingga ke instalasi – instalasi pelanggan termasuk ruang rapat pertemuan hingga kamar – kamar kepala negara dan delegasi, sehingga jika terdapat gangguan di utara, akan berpengaruh di wilayah lain di Bali, ini yang harus kita hindari selama pelaksanaan KTT G20,” ungkapnya.
Dalam pemaparannya, Udayana menyebutkan, PLN telah membuat skema pertahanan pada operasi sistem kelistrikan dengan memastikan pengamanan berlapis pada masing – masing lokasi kegiatan.
“Namun, untuk gangguan layang – layang ini di luar kendali kami, sehingga kami membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk turut mengajak masyarakat agar memahami pentingnya bermain layang – layang secara bertanggung jawab demi kelancaran KTT G20 mendatang,” sebutnya.
Dalam rapat tersebut hadir perwakilan dari Komunitas Persatuan Layang – layang Indonesia (Pelangi) Bali dan Layang – layang Cerdas yang turut mendukung program pengamanan pasokan listrik.
“Bulan Juli hingga Oktober memang menjadi bulan yang digemari untuk bermain layang – layang, namun demi kepentingan bersama, kami mendukung agar selama 1 bulan ke depan ini kita tidak bermain layang – layang demi mendukung kegiatan KTT G20 berjalan lancar,” kata Kadek Armika, perwakilan Pelangi Bali.
Sementara itu, I Nyoman Sudita, SH, MH., Ketua Komunitas Layang – layang Cerdas menyampaikan dukungannya terhadap program – program pemerintah secara positif dan akan melakukan sosialisasi kepada siswa di tingkat SD dan SMP yang sebelumnya juga sudah dilakukan melalui media sosial. (LB)