Lintasbali.com – Denpasar Festival ke-12 tahun 2019 menghadirkan Talkshow Trends Culinary in 2020 dengan mendatangkan Masterchef Junior Rorimpandey alias Chef Juna dan Ketua BPD ICA Bali I Gede Putu Hendra Mahena. Talkshow kali ini dibuka secara resmi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. I. A. Selly Dharmawijaya Mantra di dampingi Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Kerti Rai Iswara yang di tandai dengan Pemakaian Udeng kepada kedua narasumber di Kawasan Heritage Inna Bali Hotel, Minggu (29/12).
Chef Juna dalam paparannya mengatakan bahwa saat ini industri dan trend kuliner sangat pesat perkembangannya. Makin banyak ada inovasi dan teknik pengolahan makananya. Bahan makanan saat ini juga mudah didapatkan dan belum ditemukan pada 5 tahun lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Chef Juna juga menyarankan agar kedepannya harus mementingkan dan memperhatikan hygienes atau kebersihannya disamping juga harus tetap memperhatikan gizi seimbang yang terkandung didalamnya. “Sebagai seorang chef kuliner harus memperhatikan rasa, gizi, tampilan yang menarik dan yang terpenting adalah kebersihan,’’ ujarnya.
Chef Hendra Mahena yang saat ini menjabat Ketua ICA BPD Bali sangat terkejut dengan trend kuliner selama tahun 2019. Begitu banyaknya variasi menu yang ada dipasaran. Bisa dikatakan trend makanan di tahun 2019 nano-nano alias campur-campur rasa dan variasinya.
Chef Hendra mengambil contoh menu ayam geprek keju. Jika dilihat dalam menu ayam geprek yang saat ini sangat populer terdapat bahan campuran yang tidak boleh digabung. Seperti contoh diatas ayam geprek yang sudah dibubuhi sambel pedas, kemudian ditambahkan keju diatasnya, ini sangat tidak baik dan dapat membahayakan bagi yang mengkonsumsi terlalu sering. “Keju dan sambel itu tidak boleh digabung dalam penyajiannya, klo sambelnya sedikit bolehlah, tapi klo sambelnya level sekian dan ditambah keju, itu yang tidak boleh”, kata Chef Hendra di hadapan peserta talkshow.
Khusus untuk Denpasar Festival tahun ini, Chef Hendra mengatakan penataan kuliner di Denfest kali ini sudah tertata dengan rapi dan stand kulinernya sudah melalui seleksi dari tim kurator masakan khas Bali. Dia memastikan kuliner yang berada di kawasan heritage Jl Gajah Mada dan Veteran menampilkan makanan khas Bali.
Dalam kesempatan itu Ny. Selly Mantra mengatakan, Talkshow ini sangat bagus dilaksanakan mengingat perkembangan kuliner khususnya di Kota Denpasar sangat luar biasa. Mengingat gadget di zaman era globalisasi saat ini hampir semua orang sudah familiar dengan handphone, sehingga banyak ibu rumah tangga dan anak muda yang memulai membuka usaha kuliner rumahan. Dengan menjual kuliner atau makanan khas masing masing daerah.
“Dengan perkembangan teknologi ibu-ibu maupun anak muda bisa berjualan online sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, sehingga Talkshow ini penting agar ibu-ibu khususnya PKK bisa memahami tatanan memasak yang baik dan benar,” ungap Ny. Selly.
Kedepan diharapkan bisnis kuliner bisa berkembang. Seperti halnya dalam kuliner di Denpasar Festival ini banyak stand dari kalangan anak muda. “Kemajuan sangat luar bisa dengan adanya Talkshow ini bisa dapatkan ilmu dan bisa berbisnis kuliner,” ungkapnya. Lintasbali.com/Ariek