DENPASAR, lintasbali.com – Di tengah pandemi Covid19 yang melanda dunia, Yayasan Pino Bahari Indonesia yang berkedudukan di Bali menggelar event tinju dalam rangka mendukung sport tourism Bali dan Indonesia.
Sekretaris Yayasan Pino Bahari Indonesia Charlie Usfunan saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat (26/2/2021) menjelaskan, event tinju di atas air atau kolam ini merupakan event pertama di dunia yang akan digelar di Bali pada 20 Maret 2021.
“Ini pertama kali di dunia bagaimana orang akan menyaksikan event tinju di atas kolam atau air. Kita gelar event ini untuk mendukung sport tourism Bali dan Indonesia. Kita tidak boleh larut dalam kesedihan pandemi yang melanda dunia. Bali dan Indonesia harus bangkit pariwisatanya. Salah satunya adalah dengan menggelar event tinju di atas air. Kita jangan tenggelam, mari kita bangkit. Banyak negara kompetitor kita sudah bergerak, mereka sudah banyak menggelar event. Ini saatnya kita bangkit, dan salah satunya dengan event tinju diatas air untuk pertama kali di dunia,” ujarnya.
Charlie menjelaskan, lokasi digelarnya event ini di Grand Kuta Hotel & Residence. Di hotel tersebut, ada fasilitas kolam berukuran 16 x 16 meter. Panggung ring tinju akan ditata di atas kolam dengan ukuran 7 x 7 meter. Sisanya 9 x 9 meter untuk penonton.
Jadi penonton tetap menikmati pertandingan sambil mandi di kolam. Panggung ring tinju akan didirikan di tengah kolam. Untuk tetap safety dalam koridor protokol kesehatan maka undangan dibatasi hanya 50 orang. Saat masuk mereka harus menunjukan kartu undangannya. Sebab kapasitasnya 300 orang tapi hanya boleh masuk 50 orang.
“Kami akan bekerja sama dengan Satgas Covid19 setempat, semuanya harus sesuai prokes. Petugas yang paling tahu prosedur prokes nantinya,” ujar pengacara muda asal Denpasar yang juga punya hobi bertinju. Ia menegaskan, sport tourism itu justru penontonnya kebanyakan orang asing.
Ada 15 partai yang akan dimainkan. Pertama, untuk yang yunior sebanyak 5 partai dengan durasi 2 menit kali tiga ronde. Kedua, untuk para member. Untuk para member semuanya orang asing. Jumlahnya sebanyak 5 partai dengan durasi 2 menit kali 3 ronde. Ketiga, untuk kelompok senior sebanyak 5 partai dengan durasi waktu 3 menit kali 3 ronde. Sementara untuk kelas eksibisi adalah kader berusia 7 tahun perempuan dengan durasi waktu 1,5 menit kali 3 ronde.
“Semua aturan tinju berlaku di event ini. Ini adalah event yang dikemas sangat professional dan sangat berarti bagi para atlit sebab ketika mereka sudah melangkah ke tinju profesional mereka tidak canggung lagi, tidak demam panggung lagi sebab sudah terasah atau terlatih,” ujar Charlie menambahkan.
Event pertama di dunia yang digelar di Bali ini akan disiarkan secara live streaming. Namun untuk bisa menonton tiap orang harus membeli tiket secara online sebesar Rp 25 ribu. Begitu mereka transfer uang ke nomor rekening Yayasan Pino Bahari Indonesia, maka mereka akan diberi akun agar bisa nonton live streaming. Semua uang tersebut akan digunakan untuk bantuan sosial melalui Yayasan Pino Bahari Indonesia.
Sementara hadiah bagi peserta akan disiapkan berupa medali emas untuk juara pertama dan medali perak untuk juara kedua. Selain itu ada juga uang pembinaan bagi peserta. (Rls)