Badung, Lintasbali.com – Di masa pandemi saat ini, kondisi perekonomian tidak dapat kita prediksi. Terutama bagi para pelaku bisnis di daerah tujuan wisata di Kabupaten Badung seperti di area Seminyak, Kuta, Jimbaran, Uluwatu dan Nusa Dua.
Hingga sekarang masih banyak sarana akomodasi tutup, terutama hotel dan resort yang pasarnya adalah turis mancanegara. Jika mereka tetap membuka usahanya, mereka harus berani menurunkan harga atau membuat paket promo guna menjaring pasar turis domestik.
Begitupun dengan usaha di bidang kuliner seperti resto dan café. Kebanyakan resto dan café yang tetap buka adalah untuk melayani pasar lokal, turis domestik dan kaum ekspatriat yang sudah lama menetap di Bali.
Seperti kita tahu, berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali, I Wayan Koster, melalui Pergub No.46 tahun 2020 yang diterbitkan 17 Desember 2020 lalu, yang melarang masuknya wisatawan asing ke Bali, demi keamanan dan untuk menghindari merebaknya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Bali, hal ini membuat angka kunjungan wisatawan di Bali turun drastis.
Diberlakukannya era new normal sekitar bulan Juni 2020, kemudian berlanjut dengan gerakan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) di bulan September 2020, yang diterapkan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, di mana Bali menjadi tolak ukur gerakan tersebut, membuat Bali mulai banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Gerakan ‘Bali Bangkit’ dan ‘Bali Kembali’ dirasa cukup ampuh mengawali bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, yang sempat lumpuh dan mati suri sejak awal merebaknya virus Covid-19 di Indonesia.
Namun hal tersebut tidak serta merta memulihkan kondisi, karena di satu sisi jumlah kasus Covid-19 belum menurun dan masih ditemukan beberapa kasus baru. Tinggal bagaimana kita, para pelaku bisnis dan semua lapisan masyarakat, wajib mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
The Forge Gastropub, resto di kawasan Seminyak, Badung, merupakan salah satu resto yang hingga sekarang masih bertahan untuk tetap beropersi. Resto yang terbilang cukup nekat, karena mulai beroperasi di era pandemi, yaitu di bulan Mei 2020 ini, nyatanya mampu menjadi alternatif tempat hangout yang nyaman dan banyak dikunjungi. Meski ramai pengunjung, resto ini tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Menjalankan usaha di era pandemi memang tidak mudah, banyak batasan dan aturan yang harus dipatuhi, namun sejauh ini, kami lebih mengedepankan servis, dengan beragam sajian makanan dan minuman yang menggugah selera, plus tayangan chanel Sport TV yang menghibur dan selalu hadir di resto kami,” kaya Rara, Tim Manajemen PT. MMK Groups yang menaungi resto ini.
Mengangkat konsep ‘comfort western food restaurant’ resto yang terletak di Jl. Petitenget Seminyak ini, sedianya dalam kondisi normal beroperasi selama 24 jam setiap hari. Namun di era pandemi, jam buka resto menyesuaikan kondisi dan peraturan yang berlaku.
Seperti kemarin saat diberlakukannya Pergub Bali tentang pembatasan jam malam pada libur Natal dan Tahun Baru, yang mengatur jika semua tempat usaha maksimal boleh buka hingga pukul 23.00 wita, ketentuan tersebut diberlakukan dari tanggal 30 Desember 2020 sampai dengan 2 Januari 2021, mau tidak mau, semua tempat usaha, meski ramai pengunjung sekalipun, tetap harus tutup jika sudah pukul 23.00 wita.
Beruntung resto dua lantai yang berkapasitas hingga 250 orang ini, dapat menampung banyak pengunjung yang kebanyakan adalah pelanggan mereka, yaitu kaum ekspatriat yang berdomisili di sekitar Canggu, Kerobokan, Seminyak dan Kuta, ditambah turis domestik yang penasaran ingin berkunjung, karena resto ini memang recommended.
Di mana kita tahu, Bali mengalami lonjakan kunjungan wisatawan domestik di liburan jelang akhir tahun hingga tahun baru. Untuk itulah penerapan protokol kesehatan di semua tempat, wajib diberlakukan. Seperti di resto ini, yang juga menyediakan kran untuk cuci tangan, sabun dan hand sanitizer di bagian depan resto. Juga pengaturan duduk berjarak bagi pengunjung di dalam resto dan wajib masker bagi semua karyawan dan pengunjung. Hal tersebut diberlakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
“Syukurlah hingga saat ini kami belum ada merumahkan karyawan, karena pengunjung yang datang ke sini, kebanyakan menjadi pelanggan setia, dan kami setiap hari memberi promo-promo menarik, mungkin hal itulah yang membuat mereka jadi senang kemari,” imbuh Rara. (Rls)