DENPASAR, lintasbali.com – Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali semakin tinggi.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di Agustus 2022 yang tercatat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 149,
meningkat dari 137,8 pada Juli 2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho dalam keterangan resminya di Denpasar pada Selasa, 20 September 2022.
“Optimisme tersebut juga lebih tinggi dengan kondisi nasional yang
mencatatkan IKK Nasional sebesar 125,1,” kata Trisno Nugroho.
Trisno Nugroho menyampaikan bahwa semakin tingginya keyakinan konsumen Bali didorong oleh relatif stabilnya harga bahan pokok terutama komoditas
holtikultura pada bulan Agustus serta sentimen positif terhadap pemulihan ekonomi Bali.
Hal ini didukung oleh periode high season bagi kunjungan wisatawan di bulan Agustus dan persyaratan perjalanan yang semakin mudah. Selanjutnya, keyakinan konsumen ke depan akan dipengaruhi oleh pengendalian inflasi komoditas bahan pokok seiring dengan pengalihan subsidi bahan bakar agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan serta berlanjutnya pemulihan sektor pariwisata di Bali.
Meningkatnya keyakinan konsumen Bali pada Agustus 2022 didorong oleh membaiknya persepsi ekonomi saat ini yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Provinsi Bali pada Agustus 2022 sebesar 138,5, meningkat dibandingkan 124,8 pada bulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya seluruh komponen pembentuk persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi yaitu kondisi penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama.
Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, yang tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Provinsi Bali tetap terjaga pada level optimis dengan indeks sebesar 159,5, meningkat dibandingkan pada Juli 2022 sebesar 150,7.
“Ekspektasi konsumen yang lebih tinggi tersebut disebabkan oleh semakin baiknya perkiraan penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha enam bulan yang akan datang,” pungkas Trisno Nugroho. (LB)