DENPASAR, lintasbali.com – Dalam upaya saling menguatkan di tengah pandemi sekaligus bentuk perhatian dari asosiasi, sebanyak 2.030 paket sembako dibagikan Ubud Hotel Association (UHA) kepada seluruh anggotanya pada Jumat (17/9/2021) bertempat di Santi Mandala Villa, Ubud, Gianyar.
Beras yang disediakan UHA untuk anggotanya
Sembako yang disiapkan oleh UHA terdiri dari beras, minyak, telur, sayur mayur dan bumbu dapur diserahkan kepada 120 Hotel anggota UHA yang sudah disubsidi oleh Ubud Hotel Association (UHA) sebesar 50%.
I Gede Paskara Karilo, Ketua Ubud Hotel Association (UHA) saat ditemui disela-sela pembagian sembako mengatakan, Pembagian sembako kali ini merupakan kegiatan ketiga yang diselenggarakan dalam upaya membantu kebutuhan dapur dari karyawan hotel di bawah naungan UHA.
I Gede Paskara Karilo, Ketua Ubud Hotel Association (UHA)
Gede Karilo menyampaikan, dalam pembagian sembako, UHA melibatkan petani dan supplier lokal di Bali. Beras diambil dari Tebongkang, telur dari Gianyar, sayur mayur dan bawang dari Bangli.
“Saya berharap pembagian sembako ini yang terakhir kami lakukan dan semoga pariwisata cepat pulih kembali,” kata Gede Karilo.
Bantuan sembako yang disiapkan oleh Ubud Hotel Association merupakan kerjasama dan sinergi bersama Ni Made Marthini selaku Direktur Perundingan Bilateral Department Perdagangan RI. Ada pula Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Ubud, Bank Mandiri Cabang dan Ubud dan donatur lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan bahwa sampai saat ini Hotel yang menjadi anggota UHA belum ada yang tutup akibat tidak adanya tamu menginap.
“Astungkara Hotel member UHA masih buka semua dan tidak ada yang tutup, meskipun tingkat hunian kecil hanya mengandalkan tamu domestik saja,” imbuhnya.
Perihal pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, dirinya menyampaikan seluruh member yang terdiri dari 120 Hotel saat ini sedang verifikasi dan menunggu kiriman QR-Code dari pemerintah.
“Kami semua member sudah mendaftar aplikasi PeduliLindungi dan saat ini menunggu kiriman QR-Code nya saja. Setelah itu langsung diaplikasikan,” paparnya.
Pihaknya berharap semoga Pemerintah segera membuka Pariwisata di Bali, sehingga perekonomian masyarakat mulai membaik dan karyawan-karyawan yang dirumahkan dapat bekerja kembali. (AR)
