Gianyar, Lintasbali.com – Dalam membangun pariwisata, pemerintah tidak akan mampu mengerjakan sendiri, di sini diperlukan keterlibatan komponen di dalamnya seperti organisasi ataupun asosiasi profesional yang ada di Bali. Salah satunya Indonesian Chef Association (ICA).
“Chef adalah salah satu profesi yang memiliki peranan penting dalam ikut mewarnai indahnya dunia pariwisata tersebut karena kuliner sudah menjadi bagian penting yang menjadi daya tarik wisata,” demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat memberikan sambutan pada acara Pelantikan Indonesian Chef Association (ICA BPC Gianyar) bertempat di The Royal Pita Maha, Minggu (6/9).
Menurut Cok Ace saat pariwisata Bali ditempa ujian yang sangat berat karena pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan dampak luas dan serius dalam berbagai bidang kehidupan seperti kesehatan, sosial, dan ekonomi termasuk pariwisata.
“Saya mengajak semua kalangan pariwisata termasuk ICA mengambil momentum ini untuk bergerak bersama, bersatu melawan pandemi ini sehingga pariwisata Bali bisa segera pulih,” imbuhnya di hadapan puluhan chef profesional dari berbagai hotel dan restoran di Bali.
Menurutnya data terakhir kasus Covid di Bali hingga saat ini tercatat 6.071 kasus dengan angka kesembuhan sekitar 81,16% dan angka kematian terus meningkat hingga 1,38%.
“Meskipun angka ini relatif kecil dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, akan tetapi beberapa hari terakhir terjadi lonjakan yang cukup tajam dan kita harus waspada,” imbuhnya.
Selain masyarakat, seluruh pelaku pariwisata diharapkan bisa melaksanakan protokol kesehatan dan fasilitas-fasilitas pariwisata yang dikelola. “Sebagai orang yang bergerak di dunia pariwisata, kita harus menjadi pelopor dalam menunjukkan disiplin penerapan protokol kesehatan. Saya apresiasi asosiasi pariwisata yang berinisiatif untuk melakukan standarisasi protokol kesehatan pada tempat wisata berdasarkan tatanan kehidupan era baru,” lanjut Guru Besar ISI Denpasar tersebut.
Ia juga mengaku awalnya pemprov Bali berencana untuk membuka pariwisata pada tanggal 11 September ini untuk dunia internasional. Namun sekali lagi, kewenangan itu ada di pemerintah pusat. “Selama permenhumkam RI nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk ke Wilayah Negara RI masih berlaku, maka Bali pun harus taat akan aturan itu,” jelasnya.
Selain itu ia mengaku Indonesia masih termasuk zona merah, sehingga pemerintah negara sahabat juga masih melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia. “Belum ada satupun negara di dunia yang memberlakukan kebijakan untuk mengijinkan warganya berwisata ke luar negeri. Untuk itu tugas kita saat ini membangun citra masyarakat Bali dengan patuhi protokol kesehatan. Kita tunjukkan ke dunia bahwa Bali sangat peduli dan mampu mengendalikan Covid-19 ini,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Gianyar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar Anak Agung Gede Putrawan mengaku sangat mengapresiasi dilantiknya pengurus ICA BPC Gianyar untuk periode tiga tahun ke depan. Ia berharap ICA BPC Gianyar bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, apalagi saat ini pariwisata Gianyar tepatnya di Ubud tengah berjuang untuk menjadi pariwisata gastronomi yang akan menjual berbagai khas makanan tradisional Bali.
“Ini tugas berat para Chef untuk menarik minat wisatawan nanti di bidang kuliner,” jelasnya sambil mengatakan saat ini penilaian menuju pariwisata gastronomi telah melalui tahapan ketiga. (Red/Rls)