Denpasar, Lintasbali.com – Panitia program “We Love Bali” dari PT Bintang Nusantara MICE, Putri Kesuma, berharap kampanye Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dapat mewujudkan kesadaran terkait keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata di Pulau Dewata dalam melakukan kegiatan di tengah pandemi COVID-19.
“Safety awarenes’ itu tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media,” kata Putri Kesuma di Denpasar, Jumat (23/10).
Program We Love Bali, lanjut dia, yang telah diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (Ramah Lingkungan) di tempat wisata.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE sebagai daya tarik wisata dan desa wisata, termasuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE,” ucapnya.
Menurutnya, implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan.
Program We Love Bali untuk mempromosikan kepariwisataan Pulau Seribu Pura yang kini terpuruk. Promosi itu dibarengi dengan kunjungan ke daya tarik wisata dan desa wisata.
Tak sekadar berkunjung, We Love Bali juga diikuti dengan sosialisasi protokol kesehatan bidang pariwisata. Program pemulihan pariwisata bertajuk We Love Bali melibatkan setidaknya 4.400 peserta dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahaan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer, dan lainnya.
Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama dua malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk daerah tujuan wisata, biaya tes cepat, dan perlengkapan lainnya.
Program ‘We Love Bali’ digelar selama 2 bulan (Oktober – November 2020). Peserta yang terlibat dalam program ini berasal dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer dan lainnya.
“Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama 2 malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk DTW, biaya rapid test, dan perlengkapan lainnya,” jelas Putri.
Program 12 trip tanggal ke Nusa Penida 23- 25 Oktober 2020 yakni ke Sanur- Nusa Penida-Nusa Lembongan -Sanur. Peserta berangkat dari Sanur ke Nusa Penida serta menginap semalam di Nusa Penida. Kebanyakan obyek yang dikunjungi adalah pantai yang indah seperti Pantai Klingking, Angel,s Billabong, Broken Beach dan Crystal Bay.
Keesoknya, terus menuju Nusa Lembongan dengan obyek pantai seperti Diamond Beach, Atuh Beach,Jembatan Kuning dll dan lanjut menginap di Nusa lembongan. “Jadi, ada kombinasi menginap di Nusa Penida dan Lembongan,” ujarnya.
Sementara Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman menyatakan, 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program ‘We Love Bali’. Dari 12 trip tersebut sudah mendapatkan dukungan angggaran dari Kemenparkeraf.
“Kunjungan ini akan mengcover seluruh 9 kabupaten/kota yang ada di Bali, salah satunya program 12 tanggal 23 sampai 25 Oktober 2020 ke Sanur-Nusa Penida-Nusa lembongan dan kembali lagi ke Sanur,” ucapnya.
“Dengan teknis pelaksanaan, yang pertama peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan, setiap kelompok terdiri dari 40 orang dengan menggunakan 2 kendaraan bus, masing-masing bus berisi 20 penumpang, yang akan melalui 1 rute perjalanan dari total 12 rute yang disediakan. Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia souvernir yang akan dijual kepada para peserta,” sambungnya.
Program ini disebut upaya masif pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta. “Kita juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi,” pungkasnya. (Rls)