Denpasar, Lintasbali.com – Denpasar Festival 2020 yang digelar secara virtual selama pandemi covid-19 berhasil mewadahi insan kreatif di Kota Denpasar dengan baik. Berbagai macam lomba yang digelar telah melahirkan yang terbaik dan apresiasi kepada para peserta diserahkan pada Jumat (8/1) di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut hadir Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, didampingi Ketua Pelaksana Harian Badan Kreatif (BKraf) Denpasar, I Putu Yuliartha dan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana.
Salah satunya Pilem Mebarung adalah sebuah kompetisi film dokumenter antar sekaa teruna se-Kota Denpasar yang diselenggarakan dengan tujuan mengangkat potensi setiap Banjar melalui media film, khususnya film dokumenter.
Ketua Pelaksana Harian Badan Kreatif (BKraf) Denpasar, I Putu Yuliartha, mengatakan penyelenggaraan Pilem Mebarung merupakan sinergi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lembaga, dan Komunitas Kreatif yang ada di Kota Denpasar.
“Adapun pihak yang terlibat dalam rangkaian Pilem Mebarung antara lain Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Denpasar Documentary Film Festival (DDFF) dan Forum Komunikasi OSIS Kota Denpasar. Dalam sinergi tersebut, BKraf Denpasar berperan sebagai penghubung dan peramu setiap potensi yang ada. Jadi ini adalah kerja bersama yang maksud utamanya adalah mengangkat potensi setiap banjar di Kota Denpasar melalui film dokumenter” ujar Putu Yuliartha
Menurut mantan Ketua Umum HIPMI Denpasar yang akrab disapa Putu Lengkong tersebut dengan melibatkan komunitas pemuda di masing- masing Banjar, potensi yang ada di banjar tersebut akan terangkat lebih maksimal
“Jadi Film Dokumenter di sini merupakan pengungkit dari sub sector kretaif lainnya di setiap banjar. Salah satu visi Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan wakilnya, IGN Jaya Negara untuk menjadikan seluruh Banjar di Kota Denpasar sebagai creative hub yang saling bersinergi antara satu banjar dengan banjar lainnya. Melalui sinergi tersebut, potensi Kota Denpasar akan terangkat kembali ke seluruh dunia dan akan unggul di tengah persaingan ketat di masa Pandemi Covid-19,” jelasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana mengatakan bahwa Pilem Mebarung ini merupakan hasil inovasi pimpinan yang mengarahkan kerjasama antar OPD , Lembaga dan komunitas dalam menyelenggarakan sebuah kegiatan. Di mana pada bagian hulu ditangani oleh Dinas Kebudayaan dan pada bagian hilir ditangani Dinas Pariwisata.
“Diantara keduanya tampil BKraf Denpasar sebagai hub yang mempertemukan kedua OPD dengan komunitas – komunitas yang menguasai bidang- bidang yang ada. Dengan pola ini sumber daya yang ada dapat dimaksimalkan dan hasilnya menjadi capaian sukses bersama,” papar Hendar.
Setelah melalui serangkaian sosialisasi, workshop, dan pendampingan Pilem Mebarung berhasil menjaring 344 karya. Dari 344 karya tersebut sebagian besar mengangkat potensi ogoh- ogoh di banjar mereka masing- masing.
Setelah mengalami seleksi ketat dengan Dewan Juri yang terdiri dari Agung Bawantara, I Putu Juniartha, dan Putu Marmar Herayukti terpilih Sembilan juara yakni Juara 1 “Geduh Agung” Sekaa Teruna Putra Kencana, Banjar Dauh Tangluk, Kesiman Dentim, Juara 2 “Potensi Alam” Sekaa Teruna Dharma Ghargita Banjar Suwung Batan Kendal , Kelurahan Sesetan, Densel, Juara 3 Ogoh- ogoh Seka Teruna Bhineka, Banjar Binoh Klod, Desa Ubung Kaja, Denut, Juara Harapan 1 “Tedung Agung” Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuwana, Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja Denut, Juara Harapan 2 “Pertiwi” Sekaa Teruna Eka Santhi, Banjar Tagtag Tengah, Kelurahan Peguyangan Denut serta Juara Harapan 3 “Sapuh Jagad” Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti, Banjar Kaja Kelurahan Sesetan, Kecamatan Densel.
Salah satu perwakilan, ST. Putra Kencana, Banjar Dauh Tangluk, Kesiman, Gung Tra berharap semakin banyak lagi perhatian dari berbagai pihak untuk mewadahi insan- insan kreatif di Kota Denpasar.”Tentu keberlanjutan pegiat kreatif seni budaya di Kota Denpasar ini akan terlaksana dengan banyaknya wadah untuk mengembangkan diri,” ujarnya. (Rls)