DENPASAR, lintasbali.com – Kalimat singkat tersebut sempat disampaikan Rektor Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI), Dr. I Made Sudjana, SE.,MM.,CHT.,CHA ketika menjadi keynote speaker dalam Serie #3 Weekend Powertalks Sabtu, (11/9/2021).
Menurutnya, pelaku industri pariwisata harus bersatu padu dalam memajukan industri pariwisata apalagi dalam suasana terpuruk akibat pandemi saat ini.
Made Sudjana menyebutkan seperti pepatah ‘Tan hana wong sakti sinunggal’ tidak ada orang sakti sendirian. Manusia harus bekerjasama satu sama lain agar kesaktian (kemampuan, keahlian -red) dapat bermanfaat bagi orang banyak.
“Asosiasi Hospitality Leaders ini sangat bagus jika mampu secara konsisten dalam komitmen untuk mewujudkan kolaborasi yang nyata dalam program kerja. Sehingga perlu kita dukung bersama,” kata Made Sudjana.
Pria yang juga duduk sebagai Penasehat Dewan Pimpinan Pusat Association of Hospitality Leaders Indonesia (A.H.L.I) ini memaparkan materi berjudul Kolaborasi Strategis Dunia Pendidikan dan Dunia Industri Pariwisata Dalam Mewujudkan SDM yang Tangguh dan Berdaya Saing Global di Tatanan Era Baru Pariwisata.
Disebutkannya bahwa para pimpinan usaha pariwisata harus mengambil langkah-langkah strategis dalam merespon fenomena era teknologi informasi, VUCA hingga pandemi ini dengan reskilling-upskilling-top skilling, pengakuan keahlian internasional hingga mampu berkontribusi dalam mencetak pemimpin-pemimpin baru ke depannya.
“Kompeten saja belum cukup, selain qualified and certified para pemimpin hospitality harus mampu menjadi The King Maker untuk regenerasi kepemimpinan di pariwisata,” tambahnya.
Dari peserta webinar yang dihelat DPP AHLI dan dipandu Dr.(C). Drs. Rohyan Sosiadi, M.Pd dari STP Bandung terdapat pertanyaan dari peserta tentang pengakuan secara internasional terkait keahlian seseorang di industri, program Rekognisi Pembelajaran Lampau, sertifikasi internasional untuk dosen pariwisata, solusi tentang kendala terbatasnya lokasi pemagangan mahasiswa serta lainnya.
Semuanya dijelaskan oleh Dr. Sudjana bahwa lembaga perguruan tinggi pariwisata siap membantu hal tersebut melalui program dan mekanisme akademis yang dimiliki perguruan tinggi dan lembaga yang memiliki kerjasama dengan penyelenggara sertifikasi internasional resmi.
“Kami di AHLI ada bidang keanggotaan dan bidang kerjasama yang menaungi pendidikan tinggi pariwisata jadi kita bisa lebih intensif,” kata Rohyan, yang juga Ketua IV Bidang Pendidikan Tinggi Pariwisata DPP AHLI tersebut.
Hal menarik juga disampaikan salah satu peserta dari tokoh pendidikan yakni Prof. Azril Azahari yang menginformasikan bahwa Indonesia perlu menggarap sektor Pendidikan Profesi selain Pendidikan Akademis dan mengarahkan AHLI terlibat di dalamnya.
“Jika AHLI memandang hal ini dibutuhkan maka bisa mengajukan ke Kemenparekraf agar diprogramkan untuk Pendidikan Profesi ke depannya” kata Prof Azril.
Pada serie ke-4 Weekend Powertalks minggu depan akan membahas kolaborasi sektor usaha perjalanan wisata untuk melengkapi sinergitas yang telah dipaparkan pada serie #1 bidang usaha makanan dan minuman, serie #2 kepemimpinan di hospitality era baru pariwisata dan yang baru saja serie #3 bidang dunia pendidikan pariwisata.
“Jangan ketinggalan topik menarik minggu depan untuk mendapatkan strategi menggerakkan pariwisata dari nara sumber yang ahli di bidangnya” kata Tony Sardjono senior praktisi SDM selaku host webinar ketika menutup acara tersebut. (AR)