Denpasar, Lintasbali.com – Sebuah asosiasi tentunya memiliki tujuan, visi dan misi untuk sebuah eksistensi dan mengandung azas kebermanfaatan baik untuk anggota dan lingkungan di luar asosiasi. Demikian juga halnya Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali yang telah terbentuk sejak 20 April 2016, empat tahun silam.
I Ketut Swabawa sebagai Wakil Ketua DPD IHGMA Bali, saat dihubungi di Denpasar menyampaikan bahwa dirinya memiliki harapan yang besar untuk ketua terpilih nantinya dalam MUSDA yang akan digelar pada 2 Oktober mendatang. Swabawa menyebut bahwa dinamika sebuah asosiasi atau organisasi adalah sebuah bentuk kepedulian berbagai pihak.
“Apalagi pada kepengurusan awal sejak terbentuk, kami memiliki tugas sangat penting untuk meletakkan pondasi asosiasi sehingga dapat eksis dan berkembang. Saya berharap pengganti Pak Astama (ketua lama -red) adalah pribadi yang telah memiliki integritas yang konsisten serta terbukti telah berkontribusi membawa nama baik asosiasi baik secara internal keanggotaan maupun eksternal bagi industri dan sesama stakeholder” kata Swabawa.
Swabawa menyampaikan bahwa dirinya telah mengajukan calon ketua yang telah dikenalnya dengan sangat baik dan terbukti loyal pada IHGMA. “Secara pribadi saya melihat calon yang saya ajukan secara online itu memiliki tanggung jawab yang tinggi atas tanggung jawab dan konsistensi kegiatan di bidang kepengurusannya. Jujur kita butuh pemimpin yang terbuka, jujur, aktif dan bukan oportunis. Tapi tidak boleh sebut nama dulu karena kita harus hormati mekanisme penjaringannya”, jelasnya ketika ditanya siapa calon yang di unggulkannya.
IHGMA Bali saat ini memiliki 130 anggota aktif dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Ini juga diharapkan bisa ditingkatkan kedepannya sehingga lebih banyak GM hotel di Bali bergabung dalam asosiasi pimpinan hotel dan usaha akomodasi lainnya di Bali ini.
IHGMA Bali diawal berdirinya fokus pada konsolidasi asosiasi (2016), mengembangkan networking dan posisi dalam stakeholder pariwisata (2017), mengembangkan kelembagaan hingga tingkat DPC (2018) dan menstimulasi perekrutan member baru (2019).
Tahun 2020 ini memang berakhirnya masa bakti kepengurusan periode pertama, direncanakan berbarengan dengan ulang tahun ke-4 IHGMA pada April lalu namun karena COVID maka ditunda dan baru akan direalisasikan bulan depan.
“Sehingga jelas sekali ketua yang baru dan jajarannya mesti yang mampu melanjutkan eksistensi dengan program lebih baik, berkelanjutan serta mampu menjaga hingga meningkatkan reputasi melalui peran serta aktif di industri dan pembangunan pariwisata daerah” tambah pria yang juga telah berkali-kali membawakan materi webinar baik lokal maupun nasional ini.
Ditanyakan kemungkinan dirinya akan dicalonkan oleh anggota IHGMA, pria kelahiran 1976 ini tertawa dan menjawab singkat “Lucu ya saya malah dicalonkan orang lain, tapi saya kira siapapun memiliki kapasitas untuk menjadi ketua, dan banyak calon potensial sebenarnya hanya saja mesti memiliki integritas dan waktu yang cukup untuk memikirkan asosiasi. Biar tidak jadi asosiasi papan nama. Kalo dicalonkan ya siapapun akan menghormati amanah yang dipercayakan kepadanya. Kita hormati saja mekanisme yang telah disusun oleh panitia yang telah bekerja keras sejak beberapa minggu lalu” pungkas Swabawa. (Red/Ariek)